Kekalahan dari Unggulan Teratas Jadi Bahan Pembelajaran Adnan/Nita

01 Juni 2023 07:46
Penulis: Habieb Febriansyah, sport
Arsip - Pasangan ganda campuran Indonesia, Adnan Maulana (kanan) dan Nita Violina Marwah (kiri) berusaha mengembalikan kok ke arah lawannya pebulu tangkis asal Taipei, Yu Chieh Lin-Xin Yu Wang dalam babak 16 besar Mansion Sport Indonesia International Challenge 2022 di Platinum Arena, Malang, Jawa Timur, Kamis (13/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/hp.

Sahabat.com - Ganda campuran Adnan Maulana/Nita Violina Marwah mengatakan bahwa kekalahan dari unggulan teratas pada babak kedua Thailand Open 2023, menjadi bahan pembelajaran mereka untuk bersaing dengan pebulu tangkis papan atas.

Menurut Adnan, kekalahan dari Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai menambah pengalaman mereka setelah sebelumnya juga bermain di Piala Sudirman dan Malaysia Masters secara berturut-turut.

"Dari tiga turnamen beruntun ini, Piala Sudirman, Malaysia Masters dan Thailand Open, kami mendapat banyak pengalaman. Kami juga bisa mengukur jarak kami dengan pemain-pemain lain terutama pemain yang levelnya sudah di atas. Ini jadi motivasi kami untuk terus mengembangkan kemampuan," kata Adnan melalui pesan resmi PP PBSI di Jakarta, Kamis.

Adnan/Nita tak bisa melangkah lebih jauh pada turnamen BWF Super 500 di Bangkok itu, setelah wakil tuan rumah mengalahkan mereka dengan skor 16-21, 11-21 pada pertandingan partai pembuka.

Menurut Adnan, pola permainan mereka sebenarnya sudah sesuai harapan. Sayangnya mereka belum bisa mengantisipasi perubahan pola Dechapol/Sapsiree, yang secara cepat merangkum duet Indonesia itu dalam tekanan.

"Di gim pertama awal-awal pola yang kami mainkan sudah benar, tapi tiba-tba mereka mengubah pola lalu kami terlalu banyak tertekan dan mendapat serangan," kata Adnan.

Pola menyerang yang disajikan Dechapol/Sapsiree pada gim pertama, rupanya masih berlanjut pada gim kedua. Sayangnya Adnan/Nita masih belum bisa lepas dari tekanan dan kesulitan mencari solusi terbaik untuk membalikkan keadaan.

"Di gim kedua mereka tetap konsisten dengan pola mereka sementara kami sulit untuk dapat kembali ke pola awal," kata Adnan.

Sementara itu, Nita menceritakan bahwa serangan pasangan Thailand sangat konstan. Sedangkan Nita turut mengakui bahwa pertahanannya belum terlalu kuat sehingga tak bisa menghalau pukulan-pukulan sulit dari lawan.

Sebagai evaluasi, Nita mengatakan bahwa dia harus bisa lebih baik dalam bermain di zona depan dan sekaligus memperkuat pertahanan.

"Saya harus lebih berani bermain di depan, menguatkan pertahanan dan menambah kecepatan," kata Nita.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment