Sahabat.com-Pecatur putri Indonesia Master Fide Wanita (MFW) Diajeng Teresa Singgih (1827) berhasil menahan remis unggulan pertama dari Mongolia WFM Boldbaatar Altantuya (2115) pada babak ke-4 Kejuaraan Catur Junior Asia Timur 2023 di Kinabalu, Sabah, Malaysia, Senin (4/12/2023).
Tambahan 0,5 poin dari laga ini membuat Diajeng mengemas total 3,5 poin dan menempati urutan kedua pada klasemen sementara Kelompok Putri.
Puncak klasemen diduduki WFM Boldbaatar Altantuya yang juga mengoleksi 3,5 poin.
Sementara dua rekan Diajeng yang juga bertanding di Kelompok Putri yakniMFW Samantha Edithso (1869) dan Kandidat Master Wanita, Cecilia Natalie Liuviann (1813) sukses mendulang poin penuh di babak k-4.
Samantha Edithso (1869) menang dari pecatur Singapura, Velmurugan Sreekarthika (1525) sementara Cecilia Natalie Liuviann (1813) menaklukkan pecatur China, Ha Yihan (1676).
Dengan hasil ini Cecilia Natalie Liuviann menempati posisi ke-4 pada klasemen sementara dengan 3 poin. Diikuti Samantha Edithso di urutan ke-5 juga dengan 3 poin.
Bersama Cecilia dan Samantha ada dua pecatur lainnya yang juga mengemas 3 poin dan menempati urutan 3 sampai 6 dari total 21 peserta.
Aditya Kalah
Sayang hasil positif yang diraih Diajeng Cs gagal diikuti dua rekannya yakni Master Internasional (MI) Aditya Bagus Arfan (2404) dan Kandidat Master Fabian Glen Mariano (1959).
Aditya mengalami kekalahan pertama saat berhadapan degan pecatur Filipina MI Michael Concio Jr (2403).
Dalam laga ini sebenarnya Adit tampil bagus di tahap pembukaan dan babak tengah. Walau pegang hitam Adit tampil aktif menyerang. Mulai langkah 62 ia berhasil membangun posisi menang dalam ending (permainan akhir) satu benteng dan sama-sama dua bidak. Dua bidaknya yg sudah sampai petak c3 dan d4 butuh langkah presisi namun Adit meleset setidaknya empat kali.
Dan pada langkah 77 dan 78 ketika kemenangan sudah tidak mungkin lagi Adit masih memaksakan diri. Lgkah 77...Rf3 lemah, harusnya 77...Rf1 seimbang. Langkah 78...Rf2 lemah, harusnya 78...Rg2 atau 78...Rg3 seimbang.
Akhirnya Adit menyerah pada langkah 84.
"Kekalahan Adit tentu patut disayangkan (dari sudut peluang meraih Norma Grand Master pertamanya), tetapi kalau melihat bagaimana Adit perlahan-lahan membangun posisi menang dari belakang buah hitam dalam pertahanan Slavia yang cenderung bertahan, saya bisa bilang hanya masalah waktu Adit akan menjadi GM Indonesia berikutnya," kata Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Percasi Kristianus Liem mengomentari laga Aditya kontra Michael Concio Jr.
"Tentu dengan catatan ia terus menempa diri, terus latihan dan terus bertanding," tambahnya.
Akibat kekalahan ini posisi Aditya anjlok di klasemen sementara dari urutan 6 ke urutan 10 dengan 2,5 poin.
Wakil Indonesia lainnya yang bertanding di Kelompok Open Kandidat Master Fabian Glen Mariano (1959) bermain remis lawan pecatur Filipina, Ivan Travis Cu (1909).
Meski mendapat tambahan 0,5 poin posisi Fabian tetap di urutan 8 dengan 2,5 poin dari total 38 peserta.
Posisi empat teratas pada klasemen sementara didominasi tiga pecatur Filipina dan satu wakil Mongolia yang sama-sama mengemas 3,5 poin.
Kejuaraan Catur Junior Asia Timur 2023 di Kinabalu, Sabah, Malaysia akan berlangsung selama 9 babak.
0 Komentar
Beijing Tuan Rumah Kejuaraan Akuatik Dunia 2029
Proliga 2024 akan Berlangsung di Sembilan Kota
Jokowi harap Kemenangan Timnas eFootball Indonesia jadi Inspirasi
Jadwal Jumat: Perempat Final Piala Asia Hingga Thailand Masters
KONI Apresiasi Tata Kelola Organisasi Perkemi
PB ESI ajak Atlet Persiapkan diri jelang Kejuaraan Penting di 2024
Bantul Jaring Atlet Pelajar untuk Berkompetisi di Popda DIY
Venus Williams ungkap Perjuangannya Melawan Cedera
Leave a comment