Fathur dkk. Sumbang Emas Kedua untuk Indonesia di ISSF World Cup 2023

04 Februari 2023 10:44
Penulis: Habieb Febriansyah, sport
Keempat dari kiri: Petembak Indonesia Fathur Gustafian, Trisnarmanto, dan Mohammad Hasan Busri meraih medali emas pada nomor 50 meter Rifle 3 Posisi Beregu Putra ISSF World Cup Rifle/Pistol 2023 usai mengalahkan Kazakhstan dengan skor 17-3 di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, Sabtu (4/2/2023). (ANTARA/Muhammad Ramdan)

Sahabat.com - Indonesia kembali meraih medali emas melalui Mohammad Hasan Busri/Trisnarmanto/Fathur Gustafiar yang turun pada nomor 50m Rifle 3 Posisi Beregu Putra dalam ajang ISSF World Cup Rifle/Pistol 2023 di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, Sabtu.

Tiga petembak Merah Putih itu tampil apik pada putaran final perebutan medali emas dengan mengalahkan wakil Kazakhstan yakni Islam Satpaev/Matvey Timofeyev/Konstantin Malinovskiy dengan skor telak 17-3.

Pada putaran final, Fathur mengambil posisi berdiri, Trisnarmanto membidik sasaran dengan kneeling atau berlutut, dan Hasan Busri menarik pelatuk senapan dengan tiarap.

"Pada final ini, kami bersyukur bisa memberikan yang terbaik, walaupun ada kendala. Kami kehilangan satu butir karena ada error. Jadi juri memberikan kesempatan mengulang dan kami bisa mengembalikan fokus," ujar Fathur seusai lomba.

Sejak awal perlombaan, wakil Merah Putih langsung tancap gas ketika bidikan pertama mereka menghasilkan 30,3 poin.

Pada fase itu, Hasan Busri menyumbang angka tertinggi dengan 10,5 poin. Lalu Trisnarmanto dengan 10,3 dan Fathur 9,5. Sedangkan Kazakhstan mendulang 30,2. Dengan demikian, Indonesia memimpin dengan skor 2-0.

Pada ronde kedua, Indonesia kembali mendapat dua poin berkat raihan 31,1 atas Kazakhstan yang mengemas 30,5. Indonesia menjauh dengan skor 4-0 atas Kazakhstan.

Kazakhstan sempat mengimbangi permainan Indonesia pada tembakan ketiga dengan sama-sama meraih 31,3. Alhasil pada fase tersebut, kedua tim berbagi angka 1-1 yang mengubah skor menjadi 5-1.

Hasil imbang tersebut meningkatkan kepercayaan diri Kazakhstan yang pada ronde keempat dengan mengemas 29,8.

Mesin sasaran milik Trisnarmanto sempat mengalami error, sehingga protes sempat dilakukan. Juri pun memberikan kesempatan untuk mengulang.

Namun kendala tersebut membuat konsentrasi Trisnarmanto sedikit buyar, sehingga dia hanya mampu menyumbang 9,5 poin sedangkan Hasan Busri mendulang 10,1.

Pun demikian dengan Fathur yang tampak kehilangan fokus dan hanya menghasilkan 8,5 poin hingga membuat total dari bidikkan mereka hanya 28,1 poin dan mendapati Kazakhstan memperkecil ketertinggalan menjadi 3-5.

"Ya, ada error dan saya mengajukan protes dan juri memberikan kesempatan. Tapi memang sempat berpengaruh pada konsentrasi saya," kata Trisnarmanto.

Setelah sempat mengalami kendala, Indonesia kembali menemukan ritme. Poin demi poin Fathur dan kawan-kawan raih yang membuat Kazakhstan tak berkutik hingga akhir perlombaan. Indonesia pun memastikan medali emas dengan kemenangan 17-3 dari total 10 ronde yang bergulir. Kazakhstan harus puas dengan perak.

"Kami tampil saling melengkapi sejak babak kualifikasi. Pada kualifikasi tahap pertama, kami berada di peringkat keempat. Lalu kami masuk ke kualifikasi tahap kedua dan tampil baik. Kami bertiga saling menguatkan dan hasilnya tim ini kuat. Jadi bukan karena satu orang, tetapi karena kami saling melengkapi," ujar Fathur menuturkan.
 

Kemenangan itu memang terbilang luar biasa. Sebab, pada babak kualifikasi tahap pertama pertama, skuad Merah Putih sempat terlempar di posisi keempat dengan mengantongi 1.273 poin.

Pada fase tersebut Austria melalui Bernhard Pickl/Andreas Thum/Thomas Mathis di peringkat teratas dengan 1.304 poin. Kazakhstan di urutan kedua dengan 1.300 dan Korea Selatan (Jaejin You/Daiseong Mo/Minho Song) di tempat ketiga dengan 1.284.

Beruntung pada kualifikasi kedua, Indonesia tampil gemilang setelah kombinasi Fathur, Trisnarmanto, Hasan Busri sukses mengantarkan Indonesia di posisi pertama usai mengemas 867 poin.

Kazakhstan di urutan kedua dengan 866 poin sehingga kedua tim pun bersaing di putaran final perebutan medali emas.

Sementara Korea Selatan di urutan ketiga dengan 861 dan Austria terpeleset ke urutan keempat dengan 856. Sehingga kedua tim bersaing pada putaran final perebutan perunggu. Hasilnya Austria menang atas Korea Selatan dengan skor 16-8.

Dengan tambahan satu medali emas dari nomor 50m Rifle Tiga Posisi Beregu Putra, Indonesia naik tiga tingkat ke posisi kelima dalam klasemen medali sementara dengan mengemas dua emas dan tiga perunggu.

Sebelumnya emas juga diraih Arista Perdana Putri Darmoyo/Muhammad Iqbal Raia Prabowo pada nomor 10m Air Pistol Tim Campuran.

Lalu perunggu dari Iqbal Raya di nomor 10m Air Pistol Putra, Audrey Zahra Dhiyaanisa/Khairunnisa Salsabela/Masayyu Putri di nomor Air Rifle Beregu Putri, dan Lily Sulistyadewi Tirthajaya/Rihadatul Asyifa /Arista Perdana Putri Darmono yang turun di nomor Air Pistol Beregu Putri.

Sedangkan Hungaria masih kokoh di puncak klasemen medali dengan tiga emas dan satu perak. Kazakhstan membayangi di urutan kedua dengan dua emas, empat perak, dua perunggu. Lalu Austria dan Korea Selatan berbagi tempat di posisi ketiga dengan sama-sama mengoleksi dua emas, dua perak, tiga perunggu.

ISSF World Cup Rifle/Pistol 2023 di Lapangan Tembak Senayan masih akan bergulir hingga Selasa (7/2). Masih ada beberapa nomor perlombaan yang tersisa, termasuk nomor 50m Rifle 3 Posisi Beregu Putri pada Minggu (5/2).(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment