Final Piala Dunia Catur 2023: Magnus Keracunan Makanan, Praggnanandhaa Gagal Raih Poin Bermain dengan Bidak Putih

23 Agustus 2023 11:55
Penulis: Ramses Manurung, sport
GM Magnus Carlsen (kiri) versus GM Rameshbabu Praggnanandhaa/Foto: Stev Bonhage and Maria Emelianova (chess.com)

Sahabat.com-Grand Master (GM) Rameshbabu Praggnanandhaa gagal memanfaatkan keuntungan bermain dengan bidah putih saat bertarung melawan GM Super Magnus Carlsen di partai pertama final katagori Open Piala Dunia Catur 2023 yang berlangsung di Baku, Azerbaijan, Selasa (22/8/2023) malam. 

Pecatur berusia 18 tahun dari India itu harus puas dengan hasil remis di langkah ke-35 dalam laga yang diawali dengan pembukaan Inggris Variasi Empat Kuda tersebut.

Meski elo ratingnya 2690 jauh di bawah rating Magnus 2835, Praggnanandhaa Praggnanandhaa yang menempati peringkat ke-31 sebenarnya berhasil menekan unggulan utama dari Norwegia itu di awal laga. Magnus harus berpikir ekstra keras untuk menyelamatkan bidaknya di B7 yang dibidik Gajah Praggnanandhaa.  

Praggnanandhaa bahkan sempat unggul satu bidak di permainan tengah.  Tapi dengan taktis Magnus berhasil menyamakan kembali defisit bidaknya. 

Setelah melakukan serangkaian pertukaran, kedua pecatur tinggal memiliki Benteng dan Kuda ditambah tiga bidak yang berhadap-hadapan. 

Karena sama-sama menyadari tak mungkin lagi meraih kemenangan, Praggnanandhaa dan Magnus akhir berjabat tangan tanda remis di langkah ke-35. 

Magnus dan Praggnanandhaa kembali akan bertarung di partai kedua pada hari ini Rabu (23/8/2023) mulai pukul 15.00 waktu Baku atau 18.00 WIB. Sesuai pairing giliran Magnus bermain dengan bidak putih. 

Keracunan Makanan

Dalam wawancara usai laga di kanal YouTube FIDEChess, Magnus mengaku sedang tidak fit di final partai pertama kontra Praggnanandha. Hal itu karena disebabkan dirinya mengalami keracunan makanan setelah bertanding melawan andalan tuan rumah Azerbaijan, GM Nijat Abasov di babak semi final. 

"Saya memang tidak mempersiapkan diiri dengan baik untuk mengantisipasi kemungkinan akan memainkan langkah awal C4. Dalam laga tadi saya berencana memainkan langkah-langkah biasa saja," tutur Magnus.

"Seharusnya saya bisa lebih fit dibanding Praggnanandhaa tetapi saya tidak bisa memanfaatkan keunggulan waktu rehat setelah laga semi final. Karena setelah pertandingan lawan Abasov saya mengalami keracunan makanan," imbuhnya. 

Kondisi fisik yang tidak fit, kata Magnus, membuat dirinya seolah kehilangan energi menghadapi laga final partai pertama. Ia bersyukur karena akhirnya bisa lepas dari tekanan Praggnanandhaa dan risiko kekalahan. 

"Saya senang karena akhirnya bisa mengatasi tekanan yang dilakukan oleh Praggnanandhaa di pembukaan. Hasil remis dalam pertandingan pertama adalah hasil yang cukup baik," ujarnya.

Praggnanandhaa sendiri mengaku kesulitan untuk membukukan kemenangan di partai pertama karena masih didera rasa lelah setelah laga Tiebreak Game yang menguras energi melawan GM Fabiano Caruana (AS) di semi final.

"Saya memang tidak melakukan persiapan yang lebih untuk menghadapi partai pertama hari ini. Karena masih merasa lelah. Semoga di partai kedua besok bisa bermain lebih maksimal," pungkasnya. 

Sementara itu, di laga final perebutan peringkat ketiga, GM Nijat Abasov berhasil meraih poin penuh dengan menaklukkan GM Fabiano Caruana. 

Dengan hasil ini, maka di laga partai kedua malam ini Abasov hanya membutuhkan hasil remis. Abasov kebagian giliran bermain dengan bidak hitam..

 

 


 

 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment