Nina Waty, 'Singa Betina' yang Bertekad Perjuangkan Satu RT Satu Atlet

28 November 2023 23:23
Penulis: Adiantoro, sport
Nina Waty bersama Ketua Umum PB Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia Dr. Ir. Nurdin Tampubolon, M.M., dan Ketua Dewan Guru TAKO Indonesia Ir. Effendi Sirait saat Rakernas 2023, di Hotel Arion, Pulo Gadung, Jakarta Timur, pada 26-27 November. (NTV)

Sahabat.com - Nina Waty terpanggil untuk memajukan olahraga di Tanah Air.

Maju sebagai bakal calon legislatif (Bacaleg) DPRD DKI Jakarta, perempuan kelahiran Kisaran, Asahan, Sumatera Utara (Sumut), 7 Juni 1969 itu, bertekad memperjuangan satu RT satu atlet.

"Visi yakni mewujudkan warga Jakarta sejahtera. Sedangkan misi adalah tiga aksi 1 tekad. Aksi pertama adalah satu RT satu atlet, satu sekolah satu juara. Aksi kedua, menambah dua dokter spesialis di setip puskesmas. Sedangkan aksi ketiga yaitu dukungan bagi UMKM, permudah izin, beri dukungan modal dan bantu akses pemasaran digital. Satu tekadnya adalah memberantas pungli dan korupsi di Jakarta," ujar Nina Waty di sela-sela Rakernas 2023 Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia, Minggu (26/11/2023).

Bukan tanpa alasan. Nina Waty adalah manta atlet karate di era tahun 90-an. Pemilik DAN V KARATE itu telah menorehkan segudang prestasi baik di tingkat daerah maupun nasional, termasuk di arena Pekan Olah Raga Nasional (PON). 

Lahir dari keluarga yang masih menyandang status keturunan Raja Katik Mojolelo dari garis keturunan Ayah asal Sumatera Barat (Sumbar) tepatnya dari Kota Pariaman, Nina Waty merupakan anak pasangan dari H. Sidi Taharuddin Koto (ayah) dan Hj. Rosnita (ibu), yang juga masih keturunan Raja Malekewi dari Sumbar.

Menamatkan Sekolah Dasar (SD) tahun 1983, SMP tahun 1986 dan SMA tahun 1989 seluruhnya di tempat kelahirannya di Kota Kisaran. Aktifitas olah raga karate membuatnya diganjar beasiwa selama kuliah dan berhasil menyandang gelar Sarjana Ekonomi (SE) tahun 1996 dari Universitas Muhammadyah Medan. Nina Waty juga memiliki kesempatan menimba Ilmu Hukum di Universitas Al Azhar Indonesia hingga meraih gelar Master Hukum (MH).

Nina Waty bersama sejumlah medali yang diperolehnya di berbagai kejuaraan daerah maupun nasional saat masih aktif menjadi atlet karate. (Istimewa)

Segudang prestasi dimasa remaja yang tak hanya membanggakan bagi dirinya, keluarganya tapi juga bagi Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Asahan dan juga bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan tentunya juga membanggakan Indonesia. "Latar belakang saya dan keluarga dari 8 bersaudara adalah atlet TAKO Indonesia," imbuhnya.

Dijuluki 'Singa Betina' dari Sumatera, Nina Waty meraih prestasi di sejumlah kejuaraan di berbagai provinsi seperti Kejurda FORKI Sumut, Kejurnas Karate-Do TAKO Indonesia dan PON XIII/1993 mewakili Tim FORKI Provinsi Sumatera Utara dengan perolehan medali perunggu membawanya menjadi atlit nasional Indonesia.

Sebagai seorang atlit, Nina Waty juga berbagi ilmu beladirinya sebagai pelatih ketika masih di Sasana Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia di Kisaran. Dia juga pernah menjadi Pengurus FORKI di Sumatera Utara, dan saat ini masih menjadi Pengurus Besar (PB) Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia Periode 2021-2025 di bawah kepemimpinan Ketua Umum Dr. Ir. Nurdin Tampubolon, MM.

Biodata:

Nama: Nina Waty

Tempat/Tgl Lahir: Kisaran, Asahan, Sumatera Utara, 7 Juni 1969

Pelatih Beladiri Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia Bersertifikat Nasional, Penyandang Sabuk DAN V Black Belt

Prestasi:  

- Juara III/Medali Perunggu Kejurda Karate-Do TAKO Provinsi SUMUT (1987)

- Juara I/Medali Emas/Kejurnas TAKO Indonesia (1988)

- Juara I/Medali Emas Kejurda TAKO Indonesia (1989)

- Meraih Medali Perunggu/Juara III Kasad CUP di Surabaya (1990)

- Juara I/Medali Emas Kejurda TAKO Sumut (1990)

- Juara I/Medali Emas Kejurda TAKO Sumut (1990)

- Juara III/Medali Perunggu Kejurda Karate Sumatera Cup I (1991)

- Juara I/Medali Emas Kejuaraan Porwil Sumatera Utara (Kelas Kata Perorangan) (1991)

- Juara I/Medali Emas Kejuaraan Porwil Sumatera Utara (Kelas Kata Beregu) (1991)

- Juara II/Medali Perak Kejuaraan Porwil Sumatera Utara (Kelas Komite Perorangan) (1991)

- Juara III/Medali Perunggu Pekan Olah Raga Nasional (PON) Ke XIII di Jakarta (1993)
 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment