Pelatih: Ada Indikasi Kecurangan Untuk Tim Karate Indonesia

08 Mei 2023 09:32
Penulis: Habieb Febriansyah, sport
Atlet karate Indonesia Dian Monika Nababan (kanan), Anugerah Nurul Lucky (kiri), Emilia Sri Hanandyta (kedua kanan) mengigit medali usai upacara pengalungan medali nomor kata individual putri dan nomor kata beregu putri saat SEA Games 2023 di Chroy Changvar International Convention & Exhibition Center, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (6/5/2023). Anugerah Nurul Lucky tim berhasil meraih medali perak untuk nomor kata beregu putri. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/hp.

Sahabat.com - Pelatih Tim Karate Indonesia Idris Gusti mengatakan terdapat indikasi kecurangan yang dialami timnas pada ajang SEA Games 2023 Kamboja.

“Pada posisi skor 3-4, unggul Vietnam, ada sebuah serangan dari atlet kita, Coki (Cok Istri Agung Sanistyarani), masuk. Ketiga juri mengangkat bendera dan menyatakan masuk, dan ternyata tatami manager yang berasal dari Kuwait menganulir poin atau skor itu,” kata Idris pada jumpa pers di Chroy Changvar Convention Center Phnom Penh, Kamboja, Senin.

“Saya maju untuk melakukan protes, meminta blangko protes, namun nyatanya tidak boleh. Saya justru ditarik oleh pihak security. Padahal sudah sesuai dengan rule pertandingan WKF (Federasi Karate Dunia) yang selama ini berlaku di karate dunia. Jadi, memang dari kemarin dirugikan seperti itu,” imbuhnya.

Meski demikian, Idris mengapresiasi kerja keras para karateka asuhannya yang terus memberikan penampilan maksimal demi hasil terbaik bagi Indonesia.

“Kami melihat kurang fair, tetapi anak-anak alhamdulillah bertanding untuk bendera Merah-Putih sangat luar biasa. Terima kasih kepada NOC yang sama-sama mendukung kami untuk melakukan protes. Dari saya, insya Allah berikut kami akan coba lebih baik lagi,” ujarnya.

Manajer Tim Karate Yusran Arief menambahkan telah mengajukan protes kepada pihak-pihak terkait seperti WKF dan Federasi Karate Asia (AKF) yang akan ditembuskan kepada Komite Olahraga Indonesia (KOI/NOC Indonesia).

“Jujur saja, tim karate Indonesia terutama di kata beregu putra, perorangan putra, dan tadi beregu putra itu merasa dicurangi,” ungkap Yusran.

“Kami lagi bikin surat protes ke AKF dan WKF yang juga ditembuskan kepada NOC Indonesia,” tegasnya.

Ketika ditanya kemungkinan perubahan hasil dari protes tersebut, Yusran mengatakan protes ditujukan sebagai bentuk tegas terkait sportivitas tinggi yang dijunjung di dunia olahraga.

“Apapun juga, kami sebagai warga negara Indonesia harus berjuang, walaupun misalnya hasilnya tidak berubah, tetapi setidaknya supaya karate di tingkat Asia Tenggara maupun Asia harus menjunjung sportivitas tinggi,” katanya.

Sementara itu, pada Senin (8/5), tim karate Indonesia berhasil menyumbangkan medali perunggu di nomor Kumite Tim Putra dan Kumite Tim Putri.(Ant)

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment