Perjuangan Chico Aura Dwi Wardoyo di Babak 32 Besar Harus Berakhir

Sahabat.com - Babak 32 besar Kejuaraan Dunia BWF jadi akhir perjuangan tunggal putra Indonesia, setelah Chico Aura Dwi Wardoyo dikalahkan Prannoy HS dua gim langsung, Selasa petang waktu Copenhagen, Denmark.

Di mana pemain Indonesia mengalami kekalahan dengan skor 9-21, 14-21 dalam waktu 36 menit. 

"Pasti ada sedih dengan kekalahan ini. Meski begitu, saya harus tetap semangat. Harus berpikiran positif. Masih banyak kejuaraan di depan," ungkap Chico melalui pesan singkat PP PBSI di Jakarta, Rabu. 

Chico telah berusaha semaksimal mungkin dalam pertandingan tersebut. Meskipun kalah dengan selisih yang cukup besar dalam gim pertama, ia berhasil menemukan pola permainan yang lebih sesuai dalam gim kedua.

Kemampuannya untuk mengendalikan permainan di zona depan dan berhasil mengejar ketertinggalan hingga mencapai skor imbang 13-13 dalam gim kedua adalah pencapaian yang menggembirakan. Ini menunjukkan bahwa ia mampu mengadaptasi taktiknya dan mungkin telah menemukan celah dalam permainan lawannya.

"Tetapi, setelah itu lawan mengubah pola permainan. Dari banyak bertahan, dia berubah menjadi lebih fokus di permainan depan. Dia juga lebih berinisiatif menyerang," tutur atlet asal Jayapura, Papua, itu. Seperti di kutip dari ANTARA.

Nampaknya Chico mengalami kesulitan untuk segera beradaptasi dengan mengubah pola permainan setelah mencapai skor imbang dalam gim kedua. Akibatnya, lawannya, Prannoy, mampu memanfaatkan situasi tersebut dan merebut sejumlah poin secara berturut-turut hingga akhir pertandingan.

"Saya sendiri malah ikut pola permainan lawan. Saya bukannya kembali ke pola menyerang, malah jadi lebih banyak bertahan. Saya banyak membuka dan akhirnya saya menjadi lebih banyak diserang lawan," ujarnya.

Chico telah mengalami tiga kekalahan berturut-turut dari Prannoy dalam pertandingan bulu tangkis. Skor pertemuan saat ini adalah 1-3, yang mengindikasikan bahwa Prannoy telah berhasil mengalahkan Chico dalam tiga dari empat pertandingan yang mereka mainkan.

"Harus diakui, lawan memang lebih baik. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, lawan memiliki stroke yang bagus. Juga punya pengalaman yang banyak. Dalam pertandingan tadi, dia banyak mengontrol. Dengan modal teknik stroke yang bagus, sepanjang pertandingan saya dikontrol terus," pungkasnya.