Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia Gelar Rakernas 2023 untuk Konsolidasi Organisasi

26 November 2023 21:25
Penulis: Adiantoro, sport
Pengurus Besar (PB) Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2023, di Hotel Arion, Pulo Gadung, Jakarta Timur, pada 26-27 November. (Istimewa)

Sahabat.com - Pengurus Besar (PB) Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2023, di Hotel Arion, Pulo Gadung, Jakarta Timur, pada 26-27 November.

Hadir dalam Rakernas ini, Ketua Umum PB Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia Dr. Ir. Nurdin Tampubolon, M.M., Ketua Dewan Guru TAKO Indonesia Ir. Effendi Sirait, Anggota Dewan Guru Anthony Simanjuntak dan Irjen Pol (P) Daniel Pasaribu, Wakil Ketua Umum II Dr. Ir. Irian Sitorus Pane, MM., MBA., Sekertaris Jenderal (Sekjen) Josep Hutabarat, SE., SH., MH., dan tamu undangan Pdm. Prof. Dr. Ir. Bob Foster Sinaga, MM., jajaran Pengurus Besar serta perwakilan Pengurus Provinsi (Pengprov) di Indonesia dan sejumlah karateka senior.

Rakernas ini dilaksanakan untuk menjalankan amanah yang terdapat dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), dan sejumlah agenda penting dibahas dalam Rakernas ini. 

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lalu penghormatan kepada Bendera Merah Putih, Bendera FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia) dan Bendera Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia. 

Selanjutnya pembacaan Tri Cipta Utama yang diikuti oleh seluruh undangan, dan atraksi atlet TAKO Indonesia. Kemudian, acara dilanjutkan Laporan Ketua Panitia yang disampaikan Joseph Hutabarat, SE., SH., MH.

Dalam Rakernas ini juga diluncurkan website Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia. Rakernas ini dibuka Ketua Umum PB Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia Dr. Ir. Nurdin Tampubolon, M.M dengan pemukulan gong.

Ketua Panitia, Joseph Hutabarat, SE., SH., MH., mengaku bersyukur karena dapat melaksanakan Rakernas Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia pada tahun ini setelah terhenti selama beberapa tahun akibat pandemi Covid-19. Dia menyebut, Rakernas 2023 ini dihadiri sembilan Pengurus Provinsi (Pengprov) Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia.

"Hari ini kami bersyukur karena dapat melaksanakan Rakernas Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia setelah sekian tahun terhenti akibat pandemi Covid-19, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Pada Rakernas ini, dari 10 Pengprov Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia yang diundang, yang hadir sembilan Pengprov, sedangkan Pengprov lain berhalangan dan tidak bisa hadir," terang Josep Hutabarat.

Dia mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PB Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia Dr. Ir. Nurdin Tampubolon, MM., atas terlaksananya Rakernas 2023 ini. "Rakernas ini berlangsung dari 26-27 November 2023. Terima kasih kepada Ketua Umum (Dr. Ir. Nurdin Tampubolon, MM) atas dukungannya sehingga Rakernas ini bisa terlaksana," lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Guru Ir. Effendi Sirait mengungkapkan, Rakernas ini sangat penting dan strategis. "Karena selain kita ingin melaksanakan konsolidasi organiasi, kita juga ingin mengevaluasi program-program dan permasalahan-permasalahan yang kita hadapi selama beberapa tahun terakhir," kata Effendi Sirait.

Rakernas 2023 ini, jelas Effendi Sirait, diharapkan dapat merumuskan langkah Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia kedepan untuk bisa mencapai sasaran dan tujuan yang diharapkan dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

"Selain itu, berdasarkan musyawarah Dewan Guru pada November 2022, maka telah ditetapkan Anggaran Dasar dan statuta Dewan Guru. Kemudian Pengurus Besar Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia juga sudah menetapkan Anggaran Rumah Tangga yang disusun berdasarkan Anggaran Dasar dan Statuta Dewan Guru," imbuhnya.

Dia menyampaikan, setiap tahun Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia menghasilkan 150 hingga 200 orang karateka sabuk hitam. "Kita juga mencatat setiap tahun di kejuaraan FORKI, baik nasional atau daerah selalu mendapatkan medali emas, perak dan perunggu. Jadi, diharapkan Rakernas ini bisa merumuskan langkah-langkah dalam memulihkan pencapaian target-target tersebut," tambah Effendi Sirait.

Sedangkan Ketua Umum PB Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia Dr. Ir. Nurdin Tampubolon, MM., menegaskan, Rakernas ini harus bisa mengobarkan kembali semangat Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia.

"Karena Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia ini sudah memberikan prestasi-prestasi luar biasa sebelum pandemi Covid-19. Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia ini sudah berdiri sejak 1963. Jadi, kira-kira sudah 50 tahun yang lalu, dan sudah menghasilkan para atlet serta sudah menjuarai banyak event baik di tingkat nasional maupun internasional. Bahkan juara MMA kelas berat saat ini adalah atlet TAKO," terang Nurdin Tampubolon.

"Harapan saya adalah membangkitkan prestasi yang lebih baik lagi kedepan untuk membangun kebersamaan dalam bermasyarakat dan berguna bagi bangsa dan negara," tambahnya.

Dalam meningkatkan prestasi, Nurdin Tampubolon mengatakan, perlu membangun strategi yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. "Kalau dulu karate-karate ini berlatih secara tradisional yang harus face-to-face. Nah, bagaimana memanfaatkan teknologi digital sehingga nanti bisa menyebar ke seluruh penjuru Tanah Air. Selain itu, peran pemerintah perlu ditingkatkan dalam membina atlet berprestasi, Perguruan Karate-Do TAKO  Indonesia akan ikut dengan aturan-aturan tersebut, dan mendukung program pemerintah untuk menyediakan para atlet yang handal, profesional serta berdaya saing di tingkat nasional maupun di tingkat global," urai Nurdin Tampubolon.

Nurdin Tampubolon menambahkan, pihaknya juga akan banyak menggelar Kejuaraan Nasional (Kejurnas) dalam melahirkan atlet berprestasi. "Kita persiapkan dalam waktu dekat ini. Tetapi karena sekarang masuk tahun politik dan akan melaksanakan Pemilu pada 14 Februari 2024, sehingga kita akan menggelar Kejurnas setelah Pemilu 2024. Kita akan gelar di Sumatera Utara atau di Jakarta," ucapnya.

Dia menjelaskan Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia memiliki banyak bibit-bibit atlet berprestasi, namun perlu pembinaan agar lebih profesional. "Jadi harus menghadirkan para pelatih yang handal dengan mengikuti perkembangan ilmu beladiri yang ada di luar negeri yang dipertandingkan di Asian Games, maupun Olimpiade," tukas Nurdin Tampubolon.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment